Tsunami Tour 2013

By AMSA-Unsyiah - November 16, 2015


Sembilan tahun sudah Aceh mengalami bencana yang mahadasyat, luka yang sangat dalam tertanam, ujian yang kali itu mungkin pikiran tidak mampu membayangkannya. Detik berkumpul menjadi menit, menit berkumpul menjadi jam, jam bergabung menjadi hari kemudian minggu, kemudian tahun. Sembilan tahun sudah kejadian ini berlalu. Perlahan tapi pasti, bisa dibilang Aceh mulai bangkit sekarang.
Ujian memang bukanlah hal yang sepatutnya kita ratapi terus-menerus, tetapi ujian adalah suatu momen untuk kita belajar bersabar, belajar menerima kehidupan ini. Tsunami adalah pelajaran besar bagi bangsa ini. Namun sayangnya dengan melihat prilaku anak muda saat ini, nilai-nilai keagamaan dan norma kehidupan terasa mulai terkikis. Generasi ini seolah sudah lupa dengan kejadian bersejarah yang bahkan belum genap satu dekade.
Tanggal 26 Desember 2013 kali ini AMSA FK Unsyiah mengadakan Tsunami tour yaitu sebuah kegiatan untuk mengenang kembali bencana Tsunami pada tahun 2004 lalu yang telah banyak memakan korban jiwa. Pada perjalanan kali ini diharapkan agar member AMSA Unsyiah tidak melupakan peristiwa yang sangat bersejarah yang pernah dialami oleh kota kami tercinta.
Dengan menggunakan dress code hitam, member AMSA berkumpul di Masjid Raya Baitturahman untuk salat Zuhur berjamaah. Kemudian member AMSA Unsyiah bergerak ke Museum Tsunami yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda-Aceh.
Peringatan Tsunami di Museum Tsunami kali ini sangat terasa, pengunjungnya cukup padat. Banyak yang melakukan zikir bersama, pembacaan do’a dan juga mengenang hari tsunami dengan menampilkan tari-tarian. Di museum ini member AMSA menyempatkan untuk berkeliling museum. Melihat kembali video dan foto-foto sebelum dan setelah terjadinya tsunami.  Disini member berkesempatan untuk merefleksi kejadian Sembilan tahun lalu.
Setelah berkeliling Museun Tsunami perjalanan dilanjutkan ke PLTD Apung yang terletak di Gampong Punge Blang Cut, Banda-Aceh. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung ini awalnya berlokasi di pelabuhan Ulee Lhee. PLTD Apung mempunyai berat yang berkisar 200ton. Karena kerasnya arus ombak saat itu,  PLTD Apung terseret sampai di Gampong Punge yang jaraknya sekitar 4km dari lokasi awal. Di lokasi ini member AMSA Unsyiah berkesempatan berkeliling-berkeliling sampai waktu Asar.
Setelah selesai salat Asar bersama, kita memasuki agenda puncak dari Tsunami Tour yaitu ziarah ke Kuburan Massal Siron. Kuburan ini terletak di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda, Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jata, Aceh-Besar. Member AMSA Unsyiah kali ini membacakan dengan khidmat surat yasin dan do’a bersama untuk saudara-saudara yang telah pergi mendahului bersama dengan tsunami.

Acara Tsunami Tour ditutup dengan makan bersama di sebuah rumah makan yang terletak di pinggir pantai Ulee Lhee diiringi dengan melihat sunset. Khairussani selaku peserta acara ini mengatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat karena untuk mengenang kejadian Tsunami dan juga merekatkan tali kekeluargaan AMSA Unsyiah.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments